Kaco Re'des
Re'des adalah predikat kumal paling tinggi dan tingkat kebersihan paling rendah.
Tapi Kaco Re'des tak ambil pusing, apalah arti sebuah nama, begitu kira-kira kesimpulannya. Namanya mereferesentasikan penampilannya, menjadi tata nilai pada prilakunya. Entah karena selalu dipanggil Kaco Re'des, dalam kesehariannya tak pernah ia mengharuskan dirinya harus mandi 1 kali dalam sehari, dua hari, atau seminggu sekalipun.
Tak ada mengetahui secara pasti, kapan persisnya Kaco Re'des menyandang nama itu, yang pasti dokumen administrasi kependudukan yang tercatak di data desa dan pencatatan sipil kabupaten, tertulis dengan sempurna "Kaco Re'des"
Sekali lagi, Kaco Re'des tal peduli, beliau mengimplementasikan secara sempurna kata-kata Shakespeare, apalah arti sebuah nama.
Awal mula penamaan "Kaco Re'des" yang tak jelas itu telah mengundang perdebatan sejak lama. Setidaknya ada 2 teori kampung yang selalu menjadi dasar perdebatan.
Teori pertama : adalah mereka yang percaya bahwa Kaco Re'des menyandang nama itu karena penampilannya yang memang jauh dari kata sempurna. Ini diperkuat dengan kesehariannya yang jarang mandi, berpakaian seadanya, jauh dari minyak wangi dan seterusnya.
Terori kedua : adalah mereka yang menganggap bahwa karena masyarakat terlanjur memberikan stigma "re'des" kepadanya secara terus menerus sehingga telah menjadi nilai dasar dan panduan dalam berprilaku sehari-hari.
Teori ini telah menjadi mashab dengan pengikut masing-masing. Jika mereka bertemu, berdebatannya sudah bisa dipastikan tak akan ada kesimpulan. Berdebatan tanpa moderator, kadang tak ada jeda, mulut sampai berbusa-busa, ibarat perdebatan para politisi dan pejabat di tivi-tivi.
Dalam ke re'desannya, Kaco Re'des dikenal sebagai warga kampung yang sosial, berintegritas, dan tekun pada pekerjaannya.
Komentar
Posting Komentar